BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Latar Belakang adalah menceritakan hal hal
yang melatarbelakangi mengapa peneliti memilih judul penelitiannya.
Dalam latar belakang masalah ini, peneliti seolah-olah sebagai detektif
yang sedang mengamati situasi lingkungan tempat kejadian perkara. Untuk
memunculkan berbagai alasan mengapa memilih judul tersebut, maka seorang
peneliti dalam hal ini dapat mengacu pada peraturan perundang-undangan
yang berlaku, akan tetapi belum efektif pada pelaksanaannya.
Latar belakang Masalah dapat juga mengacu pada krisis ideologi, ekonomi,
sosial, politik, budaya, pertahanan dan keamanan. Latar belakang
ditutup dengan kalimat kunci yang menekankan pentingnya masalah tersebut
untuk segera diteliti dan dampaknya jika penelitian itu ditunda-tunda
untuk tidak diteliti. Yang menjadi pertanyaan, berapa halaman jumlah
latar belakang masalah ?. Jawabannya yaitu proporsional, tergantung
jumlah halaman seluruh proposal penelitian atau laporan penelitian.
Perlu digaris bawahi bahwa jangan sampai latar belakang masalah yang ada
pada proposal atau yang ada pada Bab 1 pada laporan penelitian
jumlahnya lebih banyak dari bab-bab lainnya, kecuali bab terakhir, yaitu
kesimpulan dan saran.
Jadi sebelum menentukan judul penelitian, maka seorang peneliti
diwajibkan untuk menemukan suatu masalah. Masalah tersebut kemudian
dijadikannya sebagai latar belakang diangkatnya sebuah judul yang
nantinya akan diteliti oleh peneliti. sekian dari informasi ahli
mengenai pengertian latar belakang masalah, semoga tulisan informasi
ahli mengenai pengertian latar belakang masalah dapat bermanfaat.
1.2
Perumusan
Masalah
Pengertian Rumusan Masalah Menurut Pariata Westra (1981 : 263 ) bahwa “Suatu masalah yang terjadi apabila seseorang berusaha mencoba suatu tujuan atau percobaannya yang pertama untuk mencapai tujuan itu hingga berhasil.”
Menurut Sutrisno Hadi ( 1973 : 3 ) “Masalah adalah kejadian yang menimbulkan pertanyaan kenapa dan kenapa”.
Sebagaimana yang ditulis oleh Sukajati (2008), bahwa pada intinya, rumusan masalah seharusnya mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan. Dalam merumuskan masalah PTK, ada beberapa petunjuk yang dapat digunakan sebagai acuan yang disarikan dari Suyanto (1997) dan Sukarnyana (1997).
1.3 Pembatasan
Masalah
Pengertian Pembatasan Masalah adalah usaha untuk menetapkan
batasan dari masalah penelitian yang akan diteliti. Batasan masalah ini
bertujuan untuk mengidentifikasi faktor mana saja yang termasuk dalam
ruang lingkup masalah penelitian dan faktor mana saja yang tidak
termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian.
Pemilihan batasan masalah yang hendak diteliti haruslah
didasarkan pada alasan yang tepat, baik itu alasan teoritis maupun
alasan praktis. Alasan tersebut boleh saja bersifat projektif atau
berorientasi ke masa depan. Dengan alasan yang tepat tersebut, tujuan
penelitian dapat dirumuskan dengan tepat juga.
Pembatasan masalah ini menyebabkan fokus masalah menjadi semakin jelas,
sehingga masalah penelitiannya dapat dibuat dengan jelas juga. Sampai
sejauh mana masalah penelitian itu dibatasi ditentukan oleh peneliti
sendiri, pembimbing atau konsultan penelitian dan pesan sponsor. Dalam
praktiknya, batasan masalah penelitian sebagai besar ditentukan oleh
penelitinya sendiri.
Sebelum menentukan batasan masalah, peneliti harus memperhatikan hal-hal berikut ini.
1. Masalah yang dibatasi hendaklah masih dalam kemampuan peneliti.
2. Masalah yang dibatasi hendaklah dapat diuji berdasarkan data-data yang mudah diperoleh di lapangan.
3. Masalah yang dibatasi hendaknya cukup penting untuk diselidiki.
4. Masalah yang dibatasi hendaknya cukup menarik minat peneliti.
Menurut M. Atar Semi (2007: 14) tujuan menulis antara lain: a) untuk menceritakan sesuatu, b) untuk memberikan petunjuk atau pengarahan, c) untuk menjelaskan sesuatu, d) untuk meyakinkan, dan e) untuk merangkum.
Sedangkan menurut Elina, Zulkarnaini, dan Sumarno (2009: 6) tujuan menulis adalah: a) menginformasikan, b) membujuk, c) mendidik, d) menghibur.
Dari pendapat tersebut dapat diuraikan tujuan dari menulis yaitu:
Setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah kedua dalam
proses penelitian (kuantitatif) adalah mencari teori-teori,
konsep-konsep, generalisasi-generelisasi hasil penelitian yang dapat
dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian.
(Sumadi Suryabrata dalam Sugiyono, 2010:52).
Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antara variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. (Neumen dalam Sugiyono, 2010:52).
Teori adalah generalisasi atau kumpulan generalisasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara sistematik. (Wiliam Wiersma dalam Sugiyono, 2010:52).
Sitirahayu Haditono, 1999 menyatakan bahwa suatu teori akan memperoleh arti yang penting, bila ia lebih banyak dapat melukiskan, menerangkan dan meramalkan gejala yang ada. Mark 1963 membedakan adanya tiga macam teori. Ketiga teori ini berhubungan dengan data empiris
1.4
Tujuan
Penulisan
Menurut M. Atar Semi (2007: 14) tujuan menulis antara lain: a) untuk menceritakan sesuatu, b) untuk memberikan petunjuk atau pengarahan, c) untuk menjelaskan sesuatu, d) untuk meyakinkan, dan e) untuk merangkum.
Sedangkan menurut Elina, Zulkarnaini, dan Sumarno (2009: 6) tujuan menulis adalah: a) menginformasikan, b) membujuk, c) mendidik, d) menghibur.
Dari pendapat tersebut dapat diuraikan tujuan dari menulis yaitu:
1. Untuk
memberikan informasi Seorang penulis dapat menyebarkan informasi melalui
tulisannya seperti wartawan di koran, tabloid, majalah atau media massa cetak
yang lain. Tulisan yang ada pada media cetak tersebut seringkali memuat
informasi tentang kejadian atau peristiwa.
2. Untuk
memberikan keyakinan kepada pembaca Melalui tulisan seorang penulis dapat
mempengaruhi keyakinan pembacanya. Seseorang yang membaca informasi di koran
mengenai anak terlantar dapat tergerak hatinya untuk memberikan bantuan. Hal
tersebut karena penulis melalui tulisannya berhasil meyakinkan pembaca.
3. Untuk
sarana pendidikan Menulis dapat bertujuan sebagai sarana pendidikan karena
seorang guru dan siswa tidak akan pernah jauh dari kegiatan menulis seperti:
mencatat di buku, merangkum, menulis soal, mengerjakan soal.
4. Untuk
memberikan keterangan Menulis untuk memberikan keterangan terhadap sesuatu baik
benda, barang, atau seseorang. Tulisan tersebut berfungsi untuk menjelaskan
bentuk, ciri-ciri, warna, bahan, dan berbagai hal yang perlu disebutkan dari
objek tersebut.
1.5 Sistematika
Penulisan
Sistematika penulisan merupakan sebuah
metode atau tata cara yang digunakan dalam penyusunan sebuah penulisan laporan
agar menjadi lebih sistematis. Sistematika penulisan terdiri atas bagian bab
penulisan yang berfungsi
sebagai sarana penyampaian sebuah materi dalam laporan.
BAB II Landasan Teori
2.1 Landasan Teori
Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antara variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. (Neumen dalam Sugiyono, 2010:52).
Teori adalah generalisasi atau kumpulan generalisasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara sistematik. (Wiliam Wiersma dalam Sugiyono, 2010:52).
Sitirahayu Haditono, 1999 menyatakan bahwa suatu teori akan memperoleh arti yang penting, bila ia lebih banyak dapat melukiskan, menerangkan dan meramalkan gejala yang ada. Mark 1963 membedakan adanya tiga macam teori. Ketiga teori ini berhubungan dengan data empiris
BAB III METODE PENELITIAN
BAB III : METODE PENELITIAN
Jenis dan Desain Penelitian
Jenis yang dimaksud disini adalah metode kualitatif itu sendiri,
desain penelitian adalah sedangkan alasan menggunakan metode adalah
argumen peneliti untuk memberikan penjelasan kenapa memilih metode
kualitatif dan alasan itu dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
Pembahasan Data adalah proses mereduksi data berdasarkan pada teori
untuk kemudian dikaitkan dengan hasil temuan pada waktu penelitian
dilaksanakan. Teori Hasil Penelitian adalah teori baru yang didapatkan ketika peneliti melakukan penelitian.
BAB V : PENUTUP
- Simpulan adalah benang merah terakhir yang menjadi inti penelitian yang merupakan ringkasan dari keseluruhan pembahasan laporan penelitian.
- Saran adalah ungkapan / rekomendasi peneliti terhadap hasil penelitiannya baik kepada instansi atau masyarakat tempat di melakukan penelitian.
Referensi:
- Husaini Usman dan Purnomo, 2008. Metodologi Penelitian Sosial. Penerbit PT Bumi Aksara : Jakarta.
- Pariata Westra (1981 : 263 ), Sutrisno Hadi ( 1973 : 3 )
-Elina, Zulkarnaini, dan Sumarno (2009: 6), M. Atar Semi (2007: 14)
- (Neumen dalam Sugiyono, 2010:52). (Wiliam
Wiersma dalam Sugiyono, 2010:52).
- Rahardjo, Susilo & Gudnanto. (2011). Pemahaman Individu Teknik Non Tes. Kudus: Nora Media Enterprise
- Walgito, Bimo. (2010). Bimbingan dan Konseling Studi & Karir. Yogjakarta: Andi
- Winkel, WS & Hastuti, Sri. (2004). Bimbingan dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Yogjakarta: Media Abadi.