Jumat, 04 Desember 2015

Contoh Jurnal Manufaktur

SIMULASI SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN
PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

ABSTRAK
Proses produksi merupakan fungsi pokok dari suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur, untuk itu diperlukan suatu sistem yang dapat merencanakan dan mengendalikan proses produksi tersebut. Salah satu hal yang sering terjadi akibat tidak adanya perencanaan dan pengendalian produksi adalah pemborosan.Penelitian ini menggunakan teknik pengembangan system prototype, metode yang digunakan dalam penulisannya system MRP II (Manufacturing Resource Planning, dalam menentukan jumlah peramalan penjualan menggunakan Model Rata-rata Bergerak (Moving Averages Model).
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Proses produksi harus dipandang suatu perbaikan terus menerus, yang diawali sederet siklus sejak adanya ide-ide untuk menghasilkan suatu produk, pengembangan produk, proses produksi, sampai distribusi kepada konsumen.
Bagian produksi harus meningkatkan efisiensi dari proses dan kualitas produk, agar diperoleh produk-produk berkualitas sesuai dengan desain yang telah ditetapkan berdasarkan keinginan pasar, dengan biaya serendah mungkin. Hal ini dapat dicapai dengan menghilangkan pemborosan yang terjadi dalam proses produksi itu, melalui perencanaan dan pengendalian proses produksi. Keberhasilan perencanaan dan pengendalian produksi membutuhkan perencanaan kapasitas yang efektif, agar mampu memenuhi jadwal produksi yang ditetapkan. Kekurangan kapasitas akan menyebabkan kegagalan memenuhi target produksi, keterlambatan pengiriman ke pelanggan, dan kehilangan kepercayaan dalam sistem formal yang mengakibatkan reputasi dari perusahaan akan menurun atau hilang sama sekali.
Pada sisi lain, kelebihan kapasitas akan mengakibatkan tingkat utilisasi sumber-sumber daya yang rendah, biaya meningkat, harga produk menjadi tidak kompetitif, kehilangan pangsa pasar, penurunan keuntungan, dan lain-lain. Dengan demikian,
54
kekurangan kapasitas maupun kelebihan kapasitas akan memberikan dampak negatif bagi sistem produksi, sehingga perencanaan kapasitas yang efektif adalah menyediakan kapasitas sesuai dengan kebutuhan pada waktu yang tepat.
1.2 Identifikasi Masalah
Permasalahan pokok yang dihadapi oleh perusahaan khususnya pada bagian produksi adalah :
1. Dalam memproses bahan mentah menjadi suatu produk, sering terjadi kekurangan maupun kelebihan kapasitas produk.
2. Dalam hal pengeluaran biaya produksi, sering terjadi pemborosan akibat tidak adanya satuan yang pasti dalam memproduksi suatu produk.
3. Tidak ada kesesuaian anatara penyedian kapasitas dengan kesesuaian kebutuhan pada waktu yang tepat.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Merancang suatu simulasi perencanaan dan pengendalian produksi, sesuai dengan metode tertentu. Yang kemudian dapat mengurangi pemborosan produksi.
2. Mempercepat proses analisis kebutuhan informasi dalam menentukan tingkat kebutuhan produksi.
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah ini bertujuan untuk memudahkan dalam penyusunan dan supaya masalah yang di bahas lebih jelas dan terarah dan mencapai tujuan atau sasaran yang di harapkan maka penulis membatasi masalah yang akan di bahas yaitu :
1. Simulasi perencanaan dan pengendalian produksi ini hanya berlaku pada perusahaan manufaktur yang bersifat Constant Level, yaitu perusahaan manufaktur yang apabila dilihat dari waktu kegiatan produksinya cenderung tetap.
2. Pembahasan perencanaan dan pengendalian produksi hanya berada pada manajemen tingkat atas (top managemen), sehingga tidak diuraikan pada tingkat operasionalnya.
3. Metode yang digunakan dalam menentukan perencanaan dan pengendalian produksi ini, adalah Manufacturing Resource Planning (MRP II).
4. Untuk melakukan perencanaan produksi tersebut membutuhkan data-data sebagai berikut :
a. Data Aktual Permintaan, yaitu data-data permintaan
54
pada periode tahun sebelumnya, yang dikelompokan dalam periode bulanan.
b. Data Ramalan Permintaan tahun berikutnya, untuk menghasilkan data ramalan permintaan tahun berikutnya, digunakan suatu model peramalan yaitu Model Rata-rata Bergerak (Moving Averages Model).
c. Data Pesanan (Order), data-data pesanan pada tahun sebelumnya merupakan masukan yang berupa tetap (input).
d. Data Inventori, data-data inventori pada tahun sebelumnya juga merupakan masukan yang berupa tetap (input).
5. Variabel bebas yang digunakan adalah periode (n) dalam menentukan perhitungan peramalan Permintaan.
2. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Simulasi.
Menurut Thomas J. Kakiay, dalam bukunya “Pengantar Sistem Simulasi” Menyatakan bahwa Simulasi adalah suatu sistem yang digunakan untuk memecahkan atau menguraikan persoalan-persoalan dalam kehidupan nyata yang penuh dengan ketidakpastian dengan tidak atau menggunakan model atau metode tertentu dan lebih ditekankan pada pemakaian computer untuk mendapatkan solusinya.
Keuntungan-keuntungan yang terdapat dalam simulasi, diantaranya :
a. Compress Time (Menghemat Waktu).
Kemampuan didalam menghemat waktu ini dapat dilihat dari pekerjaan yang bila dikerjakan akan memakan waktu yang panjang, tetapi kemudian dapat disimulasikan hanya dalam waktu yang singkat.
b. Expand Time (Dapat Melebar luaskan Waktu).
Hal ini terlihat terutama dalam dunia statistic dimana hasil yang diinginkan dapat tersaji dengan cepat.Simulasi dapat digunakan untuk menunjukan perubahan struktur dari suatu sistem nyata (real sistem), yang sebenarnya tidak dapat diteliti pada waktu yang seharusnya (real time).
c. Stop Simulation and Restart (Dapat dihentikan dan dijalankan kembali).
Simulasi computer dapat dihentikan untuk kepentingan peninjauan ataupun pencatatan semua keadaan yang relevan tanpa berakibat buruk terhadap program simulasi tersebut.
Secara umum, simulasi terdapat langkah-langkah yang harus dicapai secara berurutan.Langkah-langkah
54
tersebut seperti gambar dibawah ini.
54
Gambar 2.1.Langkah-langkah simulasi secara sistematis.
[Sumber :Pengantar Sistem Simulasi, Thomas J. Kakiay, 2004]
2.2 Pengertian Sistem
Informasi
Terdapat dua kelompok
pendekatan di dalam
mendefinisikan sistem yaitu
yang menekankan pada
prosedurnya dan yang
menekankan pada komponen
atau elemennya. Pendekatan
sistem yang lebih menekankan
pada prosedur didefinisikan
oleh Jogianto HM sebagai
berikut :“ Suatu sistem adalah
suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu
sasaran yang tertentu ”.
Jogianto (1999:8)
Informasi ibarat darah
yang mengalir di dalam tubuh
suatu organisasi, sehingga
informasi ini sangat penting di
dalam suatu organisasi. Suatu
system yang kurang
mendapatkan informasi akan
menjadi luruh, kerdil dan
akhirnya berakhir. Apakah
sebenarnya informasi itu,
sehingga sangat penting artinya
bagi suatu sistem. Informasi (
information) seperti telah
didefinisikan oleh Jogianto HM
sebagai berikut : “ Informasi
adalah data yang diolah
menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi
54
yang menerimanya “. Jogianto(1999:8)
Sumber dari informasi adalah data.Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan-kesatuan nyata.
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen didalam pengambilan keputusan.Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information system) atau di sebut juga dengan processing sistem atau information processing system atau information-generating system. Pengertian Sistem informasi seperti telah didefinisikan oleh Jogianto HM sebagai berikut :“ Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan “.
2.3 Pengertian Produksi dan Manufaktur.
Didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dikatakan bahwa : “ Produksi adalah proses mengeluarkan hasil.” Dapat penulis uraikan, bahwa definisi produksi adalah suatu proses dimana terdapat kegiatan pengolahan bahan mentah (input), dengan serangkaian tahapan-tahapan untuk menghasilkan produk (output), yang lebih bernilai maknanya. Sedang pengertian dari produk itu sendiri adalah hasil akhir dari proses pengolahan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yaitu : “ Produk adalah barang atau jasa yang dibuat dan ditambahkan gunanya atau nilainya dalam proses produksi dan menjadi hasil akhir dari proses produksi itu.“Sistem produksi merupakan fungsi pokok dalam setiap organisasi, yang mencakup aktivitas yang bertanggung jawab untuk menciptakan nilai tambah produk yang merupakan output dari setiap organisasi industri itu. Proses transformasi nilai tambah dari input menjadi output dalam sistem produksi modern selalu melibatkan komponen structural dan fungsional. Sistem produksi memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut :
1. Mempunyai komponen-komponen atau elemen-elemen yang saling berkaitan satu sama lain dan membentuk satu kesatuan yang utuh. Hal ini berkaitan dengan komponen structural yang membangun sistem produksi itu.
2. Mempunyai tujuan yang mendasari keberadaannya, yaitu menghasilkan produk
54
(barang dan/ atau jasa)
berkualitas yang dapat
dijual dengan harga
kompetitif di pasar.
3. Mempunyai aktivitas berupa
proses transformasi nilai
tambah input menjadi
output secara efektif dan
efisien.
4. Mempunyai mekanisme
yang mengendalikan
pengoperasiannya, berupa
optimalisasi pengalokasian
sumber-sumber daya.
Secara skematis
sederhana, sistem produksi
dapat digambarkan seperti
dalam gambar dibawah ini :
Gambar 2.2. Skema Sistem Produksi
[Sumber :Pengantar Ekonomi Perusahaan, Drs. Sudarsono, Jakarta 2002]
Pengertian manufaktur
tidak berbeda jauh dengan
pengertian prodiksi diatas, yang
membedakan kedua kalau
produksi ditekankan pada
proses pengolahan dari barang
mentah menjadi barang jadi.
Sedangkan manufaktur
ditekankan pada kelompok
perusahaan yang mengolah dari
bahan baku menjadi barang
jadi. Seperti disebutkan dalam
Buku Besar Bahasa Indonesia,
bahwa manufaktur adalah :
“manufaktur adalah proses
produksi yang mengubah
bentuk barangbarang“.
Oliver Wight dan Goerge
Plossl, konsultan, diakui
mengembangkan konsep MRP
(Manufaktur Resource
Planning) di luar area
manufaktur sehingga dapat
meliputi seluruh
perusahaan.Hasilnya disebut
MRP II, dan kepanjangan
54
huruf-huruf tersebut telah diubah menjadi Manufakturing Resource Plannning.
Sistem MRP II mengintegrasikan semua proses didalam manufaktur yang berhubungan dengan manajemen material. MRP II juga berhubungan dengan subsistem lain yang mendukung pada proses produksi sebuah produk, MRP II dapat menyediakan informasi bagi sistem informasi eksekutif dan bagi system informasi fungsional lain.
Konsep dari sistem Manufacturing Resource Planning (MRP II), adalah sebuah system yang mengintegrasikan semua system-sistem yang berhubungan dengan proses manufaktur pada sebuah perusahaan. System-sistem tersebut terintegrasi melalui jaringan kerja atau kebutuhan dari semua bagian-bagian dalam suatu perusahaan tersebut pada sebuah data yang dihasilkan oleh bagian-bagian tersebut. Mulai dari jenis produk apa yang dibutuhkan oleh pasar (konsumen), berapa peramalan permintaannya, perencanaan produksinya, kebutuhan akan materialnya, sampai proses administrasi dari sebuah perusahaan. System MRP II juga merencanakan system akuntansi dan keuangan, yang memberikan sumbangan terhadap terjadinya proses produksi pada sebuah perusahaan. Untuk lebih memahami dari system Manufacturing Resource Planning (MRP II), dibawah ini akan digambarkan struktur dari system tersebut.
54
Gambar 2.3.Sistem Manufacturing Resource Planning (MRP II).
[Sumber :Production Planning and Inventory Control berdasarkan
pendekatan
sistem terintegrasi MRP II & JIT menuju manufacturing 21, Dr. Vincent
Gaspensz, D.Sc. Jakarta, 2001]
54
2.4 Pengertian Peramalan.
Aktivitas peramalan merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha memperkirakan penjualan dan penggunaan produk sehingga produk tersebut dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat. Dengan demikian peramalan merupakan suatu dugaan terhadap permintaan yang akan datang berdasarkan pada beberapa variable peramal, sering berdasarkan data deret waktu histories. Peramalan dapat menggunakan teknik-teknik peramalan yang bersifat formal maupun informal. Penentuan horizon waktu peramalan akan tergantung pada situasi dan kondisi actual dari masing-masing industri manufaktur serta tujuan dari peramalan itu sendiri. Bagaimanapun juga, peramal (forecaster) harus memilih interval ramalan (forecast interval) atau bagaimana seringnya mengembangkan suatu ramalan. Alternatif yang umum dipilih adalah menggunakan interval waktu : harian, mingguan, bulanan, triwulan, semesteran, atau tahunan. Disamping itu, peramal harus memilih banyaknya periode dimasa mendatang yang akan diramalkan.
Dalam system peramalan berlaku aturan bahwa semakin jauh periode dimasa mendatang yang diramalkan, dengan asumsi factor-faktor lain tetap, hasil ramalan akan semakin kurang akurat. Dengan demikian, semakin pangjang horizon waktu peramalan, hasil-hasil ramalan akan semakin kurang akurat. Dalam industri manufaktur, pemilihan interval waktu mingguan dimaksudkan untuk peramalan jangka pendek (short-range forecast), sedangkan interval waktu bulanan untuk peramalan jangka menengah (mid-range forecast), dan interval waktu triwulan untuk peramalan jangka panjang (long-range forecast).
Model rata-rata bergerak merupakan model ekstrapolasi yang berdasarkan pada sejumlah data aktual. Model ini akan efektif apabila pola data tidak menunjukan kecenderungan (trend) dari waktu ke waktu serta dapat diasumsikan bahwa permintaan pasar akan relatif stabil. Pada umumnya dipergunakan dalam periode peramalan yang singkat
Model rata-rata bergerak menggunakan sejumlah data aktual permintaan yang baru untuk membangkitkan nilai ramalan untuk permintaan dimasa yang akan dating. Metode Rata-rata Bergerak akan efektif diterapkan apabila kita dapat mengasumsikan bahwa permintaan pasar terhadap produk akan tetap stabil sepanjang waktu. Metode rata-rata bergerak menggunakan formula sebagai berikut :
54
Sumber :Production Planning and Inventory Control berdasarkan pendekatan
sistem terintegrasi MRP II & JIT menuju manufacturing 21, Dr. Vincent
Gaspensz, D.Sc, CIQA, CFPIM.
3 OBJEK DAN METODE
PENELITIAN
Permintaan kebutuhan
bahan baku yang sulit
diprediksikan pada suatu
perusahaan manufaktur
merupakan salah satu factor
penting yang harus dicarikan
solusinya pada suatu siklus
produksi. Metodologi yang
mendukung itu salah satunya
adalah prototype, yaitu
memberikan satu pola solusi
untuk masalah peramalan
bahan baku.
Metodologi prototype memiliki
siklus sebagai berikut
Gambar 3,1. Siklus Metode
Prototype.
4. HASIL PENELITIAN
Perancangan sistem
merupakan bagian dari
metodologi penbangunan suatu
perangkat lunak yang
dilakukan setelah melalui
tahapan analisis, perancangan
dimaksudkan untuk
memberikan gambaran secara
terinci bangimana suatu
aplikasi yang akan dibangun.
Pada tahap perancangan sistem
ini pula, sebagai lanjutan dari
analisis sistem, dimana pada
saat perancangan digambarkan
pancangan sistem yang akan
dibangun sebelum
dilakukannya pengkodean
kedalam suatu bahasa
pemograman. Dalam
perancangan suatu sistem tidak
lepas dari hasil analisa sistem
karena dari hasil analisa baru
dapat dibuat suatu rancangan
sistem.
Pada tahap perancangan
sistem Simulasi Sistem
Perencanaan dan Pengendalian
Produksi pada Perusahaan
Manufaktur ini, akan dilakukan
penggambaran tampilantampilan
yang akan dibangun.
Tampilan tersebut berupa
54
:tampilan input, tampilan proses dan tampilan Output. Output merupakan tampilan hasil pengolahan data yang dimasukan kedalam suatu sistem dan dilakukan suatu proses sesuai dengan algoritma yang telah ditentukan. Dalam hal ini output berupa file yang ber- extention doc, tentunya diperlukan suatu software tambahan berupa Ms Word.
Dalam perancangan sistem Simulasi Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi pada Perusahaan Manufaktur akan dibagi menjadi beberapa bagian-bagian yang digunakan untuk menyelesaikan fungsi dari program simulasi perencanaan produksi tersebut. Bagian-bagian tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Perancangan Input Data Aktual Permintaan.
2. Perancangan Input Data Pesanan (Order).
3.Perancangan Input Data Inventori.
4.Perancangan Hitung Peramalan.
5. Perancangan Tracking Signal.
6. Perancangan Rencana Produksi.
7. Perancangan Grafik
7.1. Perancangan Grafik Aktual Permintaan.
7.2. Perancangan Grafik Forecast.
7.3. Perancangan Grafik Tracking Signal.
8. Perancangan Proses Export.
9. Perancangan Output dalam bentuk MS Word.
10. Perancangan Fasilitas Wizard.
10.1. Perancangan Wizard Pembuka.
10.2. Perancangan Wizard Input Data Aktual.
10.3. Perancangan Wizard Hitung Peramalan.
10.4. Perancangan Wizard Tracking Signal.
10.5. Perancangan Wizard Input Data Pesanan (Order).
10.6. Perancangan Wizard Input Data Inventori.
10.7. Perancangan Wizard Rencana Produksi.
10.8. Perancangan Wizard Export Data.
Secara umum, bentuk tampilan untuk memasukkan data adalah sebagai berikut :
54
Gambar 4.1.Perancangan Pemasukkan Data.
Pada perancangan
tersebut, terdapat kotak input
untuk data sistem yang
dimasukan melalui keyboard.
Pada bagian bawah Form
tersebut terdapat 3 (tiga)
tombol yang memiliki fungsi
sebagai berikut :
1. Simpan, tombol simpan
mempunyai fungsi sebagai
perintah untuk memasukan
data-data yang terdapat pada
kotak input, kedalam sistem
aplikasi.
2. Edit, tombol edit
mempunyai fungsi sebagai
perintah untuk menampilkan
data kembali yang telah
disimpan sebelumnya. Yang
selanjutnya digunakan
apabila terdapat kesalahan
dalam memasukan atau
mengetik data sistem.
3. Keluar, tombol keluar
memiliki fungsi sebagai
perintah untuk menutup
tampilan form tersebut.
Segabai tanda bahwa proses
memasukan data system
kedalam sistem aplikasi
telah selesai dilakukan.
Setelah mengetahui Data
Aktual Permintaan, sistem
sudah dapat melakukan
perhitungan Peramalan
Permintaan dengan model
Permintaan Model Rata-rata
bergerak (Moving Averages
Model).
Setelah Tabel hasil
perhitungan peramalan dengan
periode (n) tersebut Handal,
artinya sistem telah
54
menemukan data peramalan
yang selanjutnya akan
digunakan sebagai bahan
perhitungan Rencana Produksi.
Data-data tersebut
dikumpulkan dan disusun
kedalam sebuah Table Rencana
Produksi yang telah disediakan
oleh sistem.Data Rencana
Produksi tersebut berlaku
dalam satu periode tahunan
yang dikelompokan dalam
periode bulanan.
Dengan telah diketahui
data Rencana Produksi
tersebut, artinya telah selesai
pula proses sistem perencanan
produksi tersebut. Yang
selanjutnya menyimpan dan
merubah format data tersebut.
Awal data Rencana Produksi
tersebut merupakan sistem,
sedangkan hasilnya akan
dirubah dalam bentuk data teks
yang memiliki format dokumen
(.doc). Dalam hal ini
dibutuhkan aplikasi tambahan
yang dapat digunakan dalam
mengolah data teks, yaitu Ms
Word.
Gambar 4.2. Perancangan Rencana Produksi.
54
Pada perancangan diatas, terdapat beberapa kotak teks yang memiliki fungsi sebagai media dalam menampilkan hasil perhitungan. Data-data tersebut akan dimunculkan secara otomatis oleh sistem aplikasi. Pada bagian bawah tampilan tersebut terdapat 1 (satu) tombol yang memiliki fungus sebagai penutup dari tampilan tersebut, tombol tersebut diberinama tombol Keluar.
5. KESIMPULAN
Dalam memenuhi kebutuhan pasar akan suatu produk, dibutuhkan suatu sistem yang dapat membantu, mengefektifkan dan mengefisiensikan semua sumber daya yang ada untuk selanjutnya dijadikan sebagai modal dasar dalam
memenuhi kebutuhan yang beragam tersebut Dari hasil pembahasan dan pengembangan Simulasi Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi pada Perusahaan Manufaktur ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Simulasi Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi pada Perusahaan Manufaktur lebih dapat meningkatkan keefektifan dan keefisiensian dalam menentukan jumlah produksi pada periode tahun berikutnya, dengan memperhatikan data-data pada periode sebelumnya.
2. Simulasi Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi pada Perusahaan Manufaktur yang telah dibuat lebih interaktif, dan telah terkomputerisasi sehingga lebih mudah dan cepat dalam mengolah dan menghasilkan suatu informasi.
3. Dengan adanya perancangan Simulasi Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi pada Perusahaan Manufaktur ini diharapkan dapat membantu mempercepat proses produksi, sehingga target-target dalam memenuhi kebutuhan pasar lebih baik.
4. Pada Simulasi Perencanaan Produksi, pada nilai hasil peramalan akan bernilai handal jika, nilai pembagian antara RSFE (Running Sum of the Forecast Error) dengan nilai MAD (Mean Absolute Error) lebih kecil atau sama dengan, nilai periode dalam melakukan perhitungan Peramalan Permintaan. Artinya jika nilai yang dihasilkan tidak melebihi dari nilai periode maka nilai peramalan terdapat didalam pengendalian.
DAFTAR PUSTAKA
Andi. 2000. Pemrogrman Visual Basic 6.0. Andi Offset. Yogyakarta.
Azhar Susanto,2000. Sistem Informasi Manajemen.
Balai Pustaka, 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Gaspensz, Dr. Vincent. D. Sc. CIQA, CFPIM. 2001. Production Planning and Inventory Control berdasarkan pendekatan sistem terintegrasi MRP II & JIT menuju manufacturing 21, PT. Gramedia. Jakarta.
Handoko, T. Hani. 2000. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.
Herlambang, Soendoro. Tanuwijaya, Haryanto. 2005. Sistem Informasi; Konsep, Teknologi &
54
Manajemen.Graha Ilmu. Yogyakarta.
J. Kakiay, Thomas. 2004. Pengantar Sistem Simulasi. Andi Offset. Yogyakarta.
Jogiyanto HM, 1999. Analisis Dan Desain Sistem Informasi, Andi Yogjakarta. Yogyakarta.
Maulana, Agus. 1996. Sistem Akuntansi Dan Informasi, Salemba Empat.Jakarta.
Sudarsono, Drs. J. 2002. Pengantar Ekonomi Perusahaan. PT. Prenhallindo. Jakarta.
Thabrana, Ir. Suryanto. 2003. Buku Latihan : Aplikasi akuntansi dengan Visual Basic 6.0. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Referensi: https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=24&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwisosb-msLJAhWQC44KHWhWDHM4FBAWCDcwAw&url=http%3A%2F%2Fjamika.mi.unikom.ac.id%2Fjurnal%2Fsimulasi-sistem-perencanaan.1p%2Fjurnal-citra-noviyasari.pdf&usg=AFQjCNFu4mpusODgL2Od-wEuFwrV1bU5yA&bvm=bv.108538919,d.c2E

Tidak ada komentar:

Posting Komentar