1.
Pengertian Analisis Data
Data ialah bahan mentah yang perlu di
olah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun
kuantitatif yang menunjukkan fakta. Sementara perolehan data seyogyanya
relevan, artinya data yang ada hubungannya langsung dengan masalah penelitian.
Pengolahan data merupakan kegiatan terpenting dalam proses dan kegiatan
penelitian, karena kekeliruan memilih analisis dan perhitungan akan berakibat
fatal pada kesimpulan, generalisasi atau interpretasi. Jenis data menurut
jenisnya ada dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Tindak lanjut
kegiatan peneliti sesudah pengumpulan data sangat bervariasi bentuknya
tergantung dari bagaimana data yang terkumpul akan diorganisasikan.
Analisa data berasal dari gabungan dari
dua buah kata yaitu “analisis” dan “data”. Analisis merupakan evaluasi dari
sebuah situasi dari sebuah permasalahan yang dibahas, termasuk didalamnya
peninjauan dari berbagai aspek dan sudut pandang, sehingga tidak jarang ditemui
permasalah besar dapat dibagi menjadi komponen yang lebih kecil sehingga dapat
diteliti dan ditangani lebih mudah, sedangkan data adalah fakta atau bagian
dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan,
simbol-simbol, gambar-gambar, kata-kata, angka-angka atau huruf-huruf yang
menunjukkan suatu ide, obyek, kondisi atau situasi dan lain-lain. Sedangkan
menurut kamus Bahasa Indonesia (Suharto dan Iryanto, 1996), analisa yaitu
uraian, kupasan dan data yaitu fakta atau fenomena yang sifatnya mentah belum
dianalisis, seperti angka, nama dan sebagainya. Data merupakan kumpulan dari nilai-nilai
yang mencerminkan karakteristik dari individu-individu dari suatu populasi.
Data bisa berupa angka, huruf, suara maupun gambar. Dari data ini diharapkan
akan diperoleh informasi sebesar-besarnya tentang populasi. Dengan demikian,
diperlukan pengetahuan dan penguasaan metode analisis sebagai upaya untuk
mengeluarkan informasi yang terkandung dalam data yang dimiliki.
Moleong (2007) dalam http://ardhana12.wordpress.com/
mendefinisikan analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan
data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan
tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja.
a.
Dari definisi tersebut diatas, analisa data dapat
diartikan sebagai berikut :
Membandingkan dua hal atau nilai variabel untuk mengetahui selisihnya atau rasionya, kemudian diambil kesimpulannya
Membandingkan dua hal atau nilai variabel untuk mengetahui selisihnya atau rasionya, kemudian diambil kesimpulannya
( X – Y) = selisih, X / Y = rasio
b.
Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan
menjadi bagian-bagian atau komponen-komponen yang lebih kecil, agar dapat :
1) Mengetahui komponen
yang menonjol (memiliki nilai ekstrim)
2) Membandingkan antara
komponen yang satu dengan komponen lainnya (dengan menggunakan angka selisih
atau angka rasio)
3) Membandingkan salah
satu atau beberapa kkomponen dengan keseluruhan (secara persentase)
c.
Memperkirakan atau besarnya pengaruh secara
kuantitatif dari perubahan suatu (beberapa) kejadian terhadap sesuatu
(beberapa) kejadian lainnya, serta memperkirakan /meramalkan kejadian lainnya.
2.
Konsep Dasar Analisis Data.
Menurut Patton (1980)
dalam Lexy J. Moleong (2002) dalam http://ardhana12.wordpress.com/ menjelaskan
bahwa analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke
dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Sedangkan menurut Taylor
(1975) dalam http://ardhana12.wordpress.com/ mendefinisikan analisis data
sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan
merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk
memberikan bantuan dan tema pada hipotesis. Jika dikaji, pada dasarnya definisi
pertama lebih menitikberatkan pengorganisasian data sedangkan yang ke dua lebih
menekankan maksud dan tujuan analisis data. Dengan demikian definisi tersebut
dapat disintesiskan menjadi: Analisis data proses mengorganisasikan dan
mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan
oleh data.
Dari uraian tersebut di atas dapat kita
garis bawahi bahwa analisis data bermaksud pertama-tama mengorganisasikan data.
Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan dan
komentar peneliti, gambar, foto, dokumen, berupa laporan, biografi, artikel,
dan sebagainya. Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur,
mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan mengategorikannya.
Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan tema dan
hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif. Akhirnya perlu
dikemukakan bahwa analisis data itu dilakukan dalam suatu proses. Proses berarti
pelaksanaannya sudah mulai dilakukan sejak pengumpulan data dilakukan dan
dikerjakan secara intensif, yaitu sudah meninggalkan lapangan. Pekerjaan
menganalisis data memerlukan usaha pemusatan perhatian dan pengerahan tenaga,
pikiran peneliti. Selain menganalisis data, peneliti juga masih perlu mendalami
kepustakaan guna mengkonfirmasikan teori atau untuk menjastifikasikan adanya
teori baru yang kemungkinan ditemukan.
Penelitian diadakan dengan satu tujuan pokok, yaitu
menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian untuk mengungkap fenomena social atau
alami tertentu. Untuk mencapai tujuan pokok ini peneliti merumuskan hipotesa,
mengumpulkan data, memproses data membuat analisa dan interpretasi. Analisa
data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca
dan diinterpretasikan. Dalam menganalisa data biasanya menggunakan statistik
yang dapat menyederhanakan data penelitian yang sangat besar jumlahnya menjadi
informasi yang lebih sederhana dan lebih mudah untuk dipahami. Setelah data dianalisa
dan informasi yang lebih sederhana diperoleh, hasil-hasilnya harus
diinterpretasi untuk mencari makna dan implikasi yang lebih luas dari
hasil-hasil penelitian.
Secara umum penelitian dibagi menjadi 2 macam, yaitu
penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif
merupakan penelitian yang menggunakan data-data berupa angka-angka yang
kemudian dianalisis sedemikian rupa menggunakan rumus-rumus tertentu secara
eksakta. Penelitian kuantitatif menggunakan logika deduktif verifikatif. Pada
penelitian konvensional yang menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif,
prosesnya berlangsung linear. Bermula dari perumusan masalah, kemudian
perumusan hipotesis, penyusunan alat pengukuran, selanjutnya kegiatan
pengumpulan data, baru kemudian dilakukan analisis data dan akhirnya penulisan
laporan penelitian. Sedangkan penelitian kualitatif merupakan penelitian yang
menggunakan logika induktif abstraktif, suatu logika yang bertitik tolak dari
“khusus ke umum”, bukan menggunakan data-data berupa angka-angka tetapi
merupakan data yang diperoleh dari pendapat setiap orang tentang masalah yang
sedang ditelitinya. Dalam analisa data kualitatif bukan berarti tidak bias
menggunakan data-data kuantitatif yang berupa angka-angka. Data-data kuantitatif
dapat digunakan dalam mengembangkan analisis data kualitatif, namun hanya pada
batas-batas tertentu sesuai dengan kebutuhan dalam analisis kualitatif.
Macam-macam analisis data adalah sebagai berikut :
a. Analisa Kuantitatif
Analisa yang menggunakan alat analisa bersifat
kuantitatif, dimana alat yang digunakan berupa model-model (ex. Matematika)
dengan hasil yang disajikan berupa angka-angka yang kemudian
diuraikan/dijelaskan atau diinterpretasikan dalam suatu uraian.
b. Analisa Kualitatif
Analisa Kualitatif terbatas pada teknik pengolahan
datanya, seperti pengecekan data dan tabulasi, dalam hal ini sekedar membaca
tabel-tabel, grafik-grafik atau angka-angka yang tersedia, kemudian melakukan
uraian dan penafsiran.
Kegiatan analisis data dalam penelitian memiliki beberapa
tujuan antara lain sebagai berikut:
a.
Data dapat diberi makna yang berguna dalam
memecahkan masalah-masalah penelitian
b.
Memperlihatkan hubungan-hubungan antara fenomena
yang terdapat dalam penelitian
c.
Untuk memberikan jawaban terhadap hipotesis yang
diajukan dalam penelitian
d.
Bahan untuk membuat keseimpulan serta
implikasi-implikasi dan saran-saran yang bergunauntuk kebijakan penelitian selanjutnya.
- Analisis Data Kualitatif
Menurut Miles (1992) dalam
http://aflahchintya23.wordpress.com/ analisis data kualitatif terdiri atas tiga
alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
a.
Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan,
pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data
”kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data
dilakukan selama penelitian berlangsung, setelah peneliti di lapangan, sampai
laporan tersusun. Reduksi data merupakan bagian dari analisis data dengan suatu
bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang
tidak diperlukan, dan mengorganisasi data sehingga kesimpulan final dapat
diambil dan diverifikasi. Data kualitatif dapat disederhanakan dan ditransformasi
dengan berbagai cara; seleksi, ringkasan, penggolongan, dan bahkan ke dalam
angka-angka.
b.
Penyajian Data
Penyajian data merupakan alur kedua dalam kegiatan
analisis data. Data dan informasi yang sudah diperoleh di lapangan dimasukkan
ke dalam suatu matriks. Penyajian data dapat meliputi berbagai jenis matriks,
grafik, jaringan, dan bagan.
c.
Verifikasi dan Kesimpulan
Begitu matriks terisi, maka kesimpulan awal dapat
dilakukan. Sekumpulan informasi yang tersusun memungkinkan adanya penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian
dari suatu kegiatan. Kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian
berlangsung. Dalam penelitian kualitatif, prinsip pokok teknik analisanya
ialah mengolah dan menganalisa data-data yang terkumpul menjadi data yang
sistematik, teratur, terstruktur dan mempunyai makna. Prosedur analisa data
kualitatif dibagi dalam 5 langkah, yaitu:
1)
Mengorganisasi data :
Cara ini dilakukan dengan membaca berulangkali
data yang ada sehingga peneliti dapat menemukan data yang sesuai dengan
penelitiannya dan membuang data yang tidak sesuai
2)
Membuat kategori, menentukan tema dan pola :
langkah kedua ialah menentukan kategori yang
merupakan proses cukup rumit karena peneliti harus mampu mengelompokkan data
yang ada ke dalam suatu kategori dengan tema masing-masing sehingga pola
keteraturan data menjadi terlihat secara jelas.
3)
Menguji hipotesa yang muncul denagn menggunakan
data yang ada:
setelah proses pembuatan kategori maka peneliti
melakukan pengujian kemungkinan berkembangnya suatu hipotesa dan mengujinya
dengan menggunakan data yang tersedia.
4)
Mencari eksplanasi alternatif data :
proses berikutnya ialah peneliti memberikan
keterangan yang masuk akal data yang ada dan peneliti harus mampu menerangkan
data tersebut didasarkan pada hubungan logika makna yang terkandung dalam data
tersebut.
5) Menulis laporan:
penulisan laporan merupakan bagian analisa kualitatif yang tidak terpisahkan.
Dalam laporan ini peneliti harus mampu menuliskan kata, frasa, dan kalimat
serta pengertian secara tepat yang akan digunakan untuk mendeskripsikan data
dan hasil analisanya.
Menurut Sanapiah (1990) dalam Bungin (2006), model
lainnya untuk melakukan analisa data kualitatif ialah dengan menggunakan:
a. Analisa domain
Analisa domain berguna untuk mencari dan
memperoleh gambaran umum atau pengertian yang bersifat secara menyeluruh. Hasil
yang diharapkan ialah pengertian di tingkat permukaan mengenai doamain tertentu
atau kategori-kategori konseptual. Contoh: domain dalam dunia seni mencakup:
seni lukis, seni tari, seni ukir dan desain komunikasi visual.
b. Analisa taksonomi
Analisa taksonomi didasarkan pada fokus terhadap
salah satu domain (struktur internal domain) dan pengumpulan hal-hal /elemen
yang sama.
c. Analisa komponensial
Analisa komponensial menekankan pada kontras antar
elemen dalam suatu domain; hanya karakteristik-karakteristik yang berbeda saja
yang dicari.
d. Analisa tema kultural
Cara melakukan analisa tema kultural ialah dengan
mencari benang merah yang ada yang dikaitkan dengan nilai-nilai, orientasi
nilai, nilai dasar/utama, premis, etos, pandangan dunia dan orientasi kognitif.
Analisa berpangkal pada pandangan bahwa segala sesuatu yang kita teliti pada
dasarnya merupakan sesuatu yang utuh (keseluruhan), tidak terpecah-pecah; oleh
karena itu peneliti dalammenganalisa data sebaiknya menggunakan pendekatan yang
utuh (holistic approach).
e. Analisa komparasi
konstan (Grounded Theory Research).
Cara melakukan analisa komparasi konstan adalah
sebagai berikut:
1)
Mengumpulkan data untuk menyusun/menemukan suatu
teori baru.
2) Berkonsentrasi pada
deskripsi yang rinci mengenai sifat atau ciri dari data yang dikumpulkan untuk
menghasilkan pernyataan teoritis secara umun.
3)
Membuat hipotesa jalinan hubungan antara gejala
yang ada, kemudian mengujinya dengan bagian data yang lain.
4)
Didasarkan dari akumulasi data yang telah
dihipotesakan, peneliti mengembangkan suatu teori baru.
- Analisis Data Kuantitatif
Secara sederhana, pendekatan kualitatif mengandalkan
penilaian subyektif terhadap suatu masalah, sedangkan pendekatan kuantitatif
mendasarkan keputusan pada penilaian obyektif yang didasarkan pada model
matematika yang dibuat. Jika Anda meramalkan cuaca mendasarkan pada pengalaman,
maka pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Namun jika, ramalan didasarkan
pada model matematika, maka pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif.
Keputusan penerimaan karyawan berdasar nilai tes masuk adalah contoh lain
pendekatan kuantitatif, sedang jika didasarkan pada hasil wawancara untuk
mengetahui kepribadian dan motivasi maka pendekatan yang dilakukan adalah
kualitatif.
Umumnya pendekatan kuantitatif dalam pengambilan keputusan yang menggunakan model-model matematika. Matematika sudah ditemukan oleh manusia ribuan tahun yang lalu dan telah banyak digunakan dalam banyak aplikasi. Salah satu aplikasi matematika adalah untuk pengambilan keputusan. Sebagai contoh sederhana, bagaimana mengatur 50 kursi dengan ukuran tertentu ke dalam sebuah ruangan dengan ukuran tertentu pula. Dengan ukuran kursi dan ruangan, maka akan ditemukan cara terbaik untuk mengatur kursi; apakah 5 baris kali 10 lajur, atau sebaliknya, semuanya tergantung ukuran ruangan yang ada.
Umumnya pendekatan kuantitatif dalam pengambilan keputusan yang menggunakan model-model matematika. Matematika sudah ditemukan oleh manusia ribuan tahun yang lalu dan telah banyak digunakan dalam banyak aplikasi. Salah satu aplikasi matematika adalah untuk pengambilan keputusan. Sebagai contoh sederhana, bagaimana mengatur 50 kursi dengan ukuran tertentu ke dalam sebuah ruangan dengan ukuran tertentu pula. Dengan ukuran kursi dan ruangan, maka akan ditemukan cara terbaik untuk mengatur kursi; apakah 5 baris kali 10 lajur, atau sebaliknya, semuanya tergantung ukuran ruangan yang ada.
Untuk kasus yang lebih kompleks tentu saja dibutuhkan
model matematika yang lebih rumit. Telah banyak model analisis kuantitatif yang
dikembangkan dalam pengambilan keputusan.
a. Proses Analisis
Kuantitatif
Secara umum, semua metode kuantitatif akan
mengkonversikan data mentah menjadi informasi yang bermanfaat untuk pengambilan
keputusan.
Referensi: http://racanastkipta1304.blogspot.co.id/2013/11/tugas-makalah-teknikpengumpulan-data.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar