Pandangan
Indonesia 5 Tahun Kedepan
Memilih tema bukanlah
suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Tema yang diangkat akan menentukan
keseluruhan isi dan tingkat kesulitan tersebut. Tentu saja, setiap tema selalu
memberi informasi tersendiri bagi pembacanya. Pada kesempatan kali ini kita
mengangkat tema “Indonesia 5 Tahun Kedepan”. Ya, agaknya tema ini yang paling
tepat jika mengingat tema utama yang digagas adalah “Ekspresikan Idemu Untuk
Indonesia”. Ide-ide kita sebagai seorang masyarakat awam akan kita tuangkan
dalam artikel ini. Ide-ide dan harapan yang mungkin terdengar terlalu
mengada-ada bagi sebagian orang diluar sana. Sebagai masyarakat awam, tentu
saja sangat banyak aspirasi dan harapan yang kita berikan pada pemerintah.
Aspirasi itu yang akhirnya membuat kita berani berspekulasi tentang Indonesia
di hari esok. Berharap bahwa pemerintah sungguh-sungguh mendengar aspirasi
kita. Berharap pemerintah yang berkuasa adalah sosok pemerintah yang selama ini
kita dambakan dan harapkan. Mengingat Pemilu Presiden tinggal menghitung hari,
mudah-mudahan artikel ini dapat mewakili pandangan setiap masyarakat Indonesia
terhadap Bapak Presiden yang selanjutnya akan menjabat.
Sebelum membahasnya
lebih lanjut, ada baiknya kita mengingat pencapaian-pencapaian bapak Susilo
Bambang Yudhoyono selaku Presiden RI saat ini. Selaku seorang presiden, beliau
telah melewati banyak waktu suka maupun duka. Dari dipuji banyak orang sampai
dimaki-maki. SBY berhasil mengembangkan perekonomian Indonesia di tahun 2010
seiring pemulihan ekonomi dunia pasca krisis global di tahun 2008-2009. Pada
masa pemerintahannya juga kedaulatan rakyat dapat terlihat jelas, dimana rakyat
dapat memilih langsung calon wakil rakyat melalui Pemilu, dan berperan aktif dalam
pemerintahan.
Kebijakan SBY untuk
menaikkan harga BBM dinilai semakin memiskinkan rakyat. Lonjakan harga BBM
memicu terjadinya inflasi, meskipun memang sudah seharusnya hal ini dilakukan
untuk menghadapi tekanan APBN. Efek inflasi sangat terlihat dari kenaikan biaya
transportasi dan harga bahan makanan . Berdasarkan janji kampanye, pemerintahan
SBY belum mampu memenuhi target pertumbuhan ekonomi di atas 6,6% dan
menyejahterakan rakyat. Dengan ini, dapat disimpulkan bahwa rakyat miskin
bukannya berkurang malah akan semakin bertambah tiap tahunnya. Namun, kita
tidak dapat menilai hanya dari satu sisi saja, melainkan dari segala aspek
kehidupan yang sudah dikelola Bapak SBY. Sehingga, dapat dikatakan bahwa Bapak
SBY telah menuntaskan tugasnya dengan baik dan patut diberikan apresiasi dari
masyarakat.
Sangat banyak harapan
dan tugas yang dipikul bapak presiden kita selanjutnya. Bapak Presiden yang
selanjutnya haruslah mempunyai wibawa, yang benar-benar mencintai negara,
bangsa, dan tanah air sehingga rela mengusahakan yang terbaik demi
kesejahteraan ibu pertiwi. Saya sebagai mahasiswa, sesungguhnya sangat
merindukan sosok pemimpin yang bisa merubah sistem pendidikan di Indonesia.
Saya sangat iri terhadap sistem pendidikan negara-negara Eropa, apalagi di
Finlandia. Pemerintahnya benar-benar memfokuskan setiap anak untuk mempelajari
pelajaran yang mereka sukai, dan yang mereka kuasai. Hanya satu yang menjadi
mata pelajaran wajib yaitu Bahasa Finlandia. Para pelajar Finlandia tahu betul
bakat dan keahlian yang perlu mereka asah, dengan begitu mereka sudah tahu
pasti akan jadi apa mereka kelak. Pemerintahnya juga memberikan fasilitas yang
benar-benar memadai agar para pelajar dapat mengembangkan ilmu pengetahuan
mereka dengan baik agar kelak dapat memajukan negaranya. Sistem pendidikan
Indonesia menetapkan wajib belajar 9 tahun yang sekarang sudah dinaikkan
menjadi 12 tahun, sebagai standard belajar. Mayoritas sekolah di Indonesia
mewajibkan seorang anak mempelajari semua mata pelajaran, baik yang disukainya
maupun tidak. Yang kalau di total seorang anak harus mempelajari ± 16 mata
pelajaran yang masing-masing memiliki KKM(standar nilai), tugas, dan ulangannya
tersendiri. Tidak bisakah presiden berikutnya membuat suatu pembaharuan pada
sistem pendidikan Indonesia. Jadi setidaknya seorang anak yang menguasai
Biologi tidak harus mendalami pelajaran Geografi. Jadi Indonesia dapat
memunculkan bibit-bibit ilmuwan maupun seniman profesional sedini mungkin.
·
Meneropong Perkembangan Ekonomi Indonesia Ke Depan
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai proses perubahan
kondisi perekonomian suatu Negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang
lebih baik selama periode waktu tertentu.
Pertumbuhan
ekonomi dapat pula diartikan sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.
Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil
terhadap penggunaan factor – factor produksi pada tahun tertentu lebih besar
daripada tahun sebelumnya.
Sumber
pertumbuhan ekonomi Indonesia dikategorikan berupa jumlah penduduk yang besar
dan sumber daya alam yang melimpah.Namun dalam beberapa tahun terakhir sumber
pertumbuhan ekonomi Indonesia juga berasal dari biaya modal yang semakin murah.
Sumber pertumbuhan yang lain berupa reformasi kebijakan yang pada akhirnya akan
lebih memberikan kesempatan kepada dunia usaha untuk berkembang lebih baik.
Terlebih lagi dengan tetap positifnya pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa
krisis global ini, perhatian dari berbagai investor di seluruh dunia tertuju
kepada Indonesia.
Saat
ini kita sebagai bangsa Indonesia sangat optimis bahwa pertumbuhan ekonomi di
negara kita akan meningkat dari tahun ke tahun, sehingga pembangunan ekonomi
bisa terlaksana dengan baik di masa yang akan datang.
Pertumbuhan
ekonomi Indonesia dalam lima tahun mendatang dapat mencapai dua digit dengan
didukung sumber daya alam dan juga sumber daya manusia dalam tingkat konsumsi
masyarakat yang tinggi.
Karena
komoditas – komoditas barang yang diekspor keluar negeri dalam kurung lima
tahun ini meningkat, dan investasi – investasi jangka panjang dari pasar
domestik maupun pihak asing yang masuk ke Indonesia cukup untuk membuka
lapangan kerja baru. Dengan terbukanya lapangan kerja baru diharapkan mendorong
daya beli masyarakat sehingga angka pengangguran menurun.
Hal
ini diuntungkan karena dipasar Eropa dan Amerika sedang mengalami kelesuan dan
sudah diperkirakan akan stagnan di posisi tersebut, dan memberi prospek besar
bagi Indonesia untuk meningkatkan produksinya.
APBN
Perubahan 2011 menetapkan asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 6,5
persen, sementara dalam RAPBN 2012 diusulkan asumsi sebesar 6,7 persen.
Dan
ditunjang oleh sumber daya alam berupa batubara dan tambangnya selain itu pula
kekayaan laut peluang Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya tidak
sesulit di Negara lain, Namun tata kelolanya yang belum maksimal sampai saat
ini.
Indonesia
juga masih menerapkan tingkat suku bunga yang tinggi di mana BI rate mencapai
6,75 persen, sedang negara Eropa dan Amerika Serikat dalam dua tahun kedepan
masih menerapkan suku bunga rendah.
Karena
itu pasar Indonesia masih tetap merupakan pasar yang menarik yang mendorong
pelaku asing terus menempatkan dananya di pasar uang maupun pasar saham.
Apabila
dari sektor Riil membaik akan mempengaruhi perkembangan sektor non Riil pula,
dan pembangunan ekonomi akan terlaksana dengan baik dimasa mendatang.
· Proyeksi Ekonomi Indonesia 5 Tahun ke Depan Versi BI
Perekonomian
Indonesia diperkirakan mengalami tekanan yang cukup kuat di tahun 2009, seiring
terjadinya krisis global. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 6,1% sebagaimana
diraih tahun 2008, Indonesia masih butuh beberapa tahun lagi. Demikian laporan
dari "Outlook Ekonomi Indonesia 2009-2014" yang dirilis Bank Indonesia,Rabu(15/4/2009).
BI dalam laporan tersebut menjelaskan, meskipun diperkirakan akan mengalami tekanan yang cukup kuat pada tahun 2009, namun dalam jangka menengah perekonomian diperkirakan akan tetap bergerak dalam lintasan pertumbuhan ekonomi yang makin tinggi dengan laju inflasi yang tetap terkendali.
Menurut Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi 6,1% diperkirakan baru bisa dicapai lagi pada tahun 2014. Proyeksi pertumbuhan ekonomi versi BI dalam 5 tahun ke depan adalah:
BI dalam laporan tersebut menjelaskan, meskipun diperkirakan akan mengalami tekanan yang cukup kuat pada tahun 2009, namun dalam jangka menengah perekonomian diperkirakan akan tetap bergerak dalam lintasan pertumbuhan ekonomi yang makin tinggi dengan laju inflasi yang tetap terkendali.
Menurut Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi 6,1% diperkirakan baru bisa dicapai lagi pada tahun 2014. Proyeksi pertumbuhan ekonomi versi BI dalam 5 tahun ke depan adalah:
- Tahun 2009: 3,5-4,5%
- Tahun 2010: 4,5-5,5%
- Tahun 2011: 5-6%
- Tahun 2012: 5,4-6,4%
- Tahun 2013: 5,7-6,7%
- Tahun 2014: 6-7%.
Namun untuk inflasi di Indonesia
diperkirakan bisa semakin terkendali. Perkiraan inflasi versi BI dalam 5 tahun
ke depan adalah:
- Tahun 2009: 5-7%
- Tahun 2010: 6-7%
- Tahun 2011: 5,1-6,1%
- Tahun 2012: 4,5-5,5%
- Tahun 2013: 4,5-5,4%
- Tahun 2014: 4-5%.
Laporan itu menjelaskan, permintaan domestik diperkirakan
akan tetap menjadi kekuatan utama pertumbuhan ekonomi, sementara kinerja ekspor
juga akan kembali mengalami penguatan sejalan dengan mulai bangkitnya
perekonomian global pada tahun 2010. Berdasarkan asesmen yang dilakukan,
lintasan pemulihan ekonomi (recovery path) dunia, yang dimotori oleh
negara-negara maju, diperkirakan akan mengikuti pola "U-shape" secara
kuartalan, namun secara tahunan akan cenderung "V-shape".
Penguatan sisi permintaan domestik ini mampu diimbangi
dengan meningkatnya daya dukung kapasitas perekonomian, sehingga mampu menjaga
kecukupan di sisi produksi. Terjaganya keseimbangan antara sisi permintaan dan
penawaran inilah yang merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan
perekonomian mampu terus tumbuh tanpa harus mengorbankan stabilitas harga.
Meskipun demikian, tekanan yang cukup kuat terhadap perekonomian pada tahun 2009 menyebabkan akselerasi pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang akan cenderung terhambat, sehingga secara umum proyeksi perekonomian ini mengalami penyesuaian ke bawah dibandingkan proyeksi sebelumnya. Deputi Gubernur BI Hartadi A Sarwono dalam sambutan laporan ini menyatakan, salah satu poin penting yang disampaikan dalam IEO Edisi ini adalah ditemukannya indikasi karakteristik perekonomian nasional yang mengarah pada domestic-demand led growth "Hal ini diyakini merupakan salah satu penyebab lebih kuatnya daya tahan perekonomian terhadap kejutan eksternal belakangan ini. Temuan ini memberi implikasi kebijakan yang sangat serius karena berdasarkan karakteristik perekonomian yang semacam ini, arah kebijakan ekonomi dengan demikian harus diarahkan untuk tetap menjaga ukuran pasar (market size) dan daya beli masyarakat," ujar Hartadi. Menurutnya, hasil tersebut akan mengejutkan karena strategi export led growth selama ini telah terbukti sebagai resep ampuh di kawasan Asia dan Indonesia sedang berupaya keras untuk menggunakan resep yang sama.? "Apakah dengan demikian kita harus kembali kepada strategi import substitution yang telah lama kita tinggalkan? Apakah globalisasi tidak akan lagi menjadi jurus andalan untuk mendorong kemajuan negeri?" tambah Hartadi.
Meskipun demikian, tekanan yang cukup kuat terhadap perekonomian pada tahun 2009 menyebabkan akselerasi pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang akan cenderung terhambat, sehingga secara umum proyeksi perekonomian ini mengalami penyesuaian ke bawah dibandingkan proyeksi sebelumnya. Deputi Gubernur BI Hartadi A Sarwono dalam sambutan laporan ini menyatakan, salah satu poin penting yang disampaikan dalam IEO Edisi ini adalah ditemukannya indikasi karakteristik perekonomian nasional yang mengarah pada domestic-demand led growth "Hal ini diyakini merupakan salah satu penyebab lebih kuatnya daya tahan perekonomian terhadap kejutan eksternal belakangan ini. Temuan ini memberi implikasi kebijakan yang sangat serius karena berdasarkan karakteristik perekonomian yang semacam ini, arah kebijakan ekonomi dengan demikian harus diarahkan untuk tetap menjaga ukuran pasar (market size) dan daya beli masyarakat," ujar Hartadi. Menurutnya, hasil tersebut akan mengejutkan karena strategi export led growth selama ini telah terbukti sebagai resep ampuh di kawasan Asia dan Indonesia sedang berupaya keras untuk menggunakan resep yang sama.? "Apakah dengan demikian kita harus kembali kepada strategi import substitution yang telah lama kita tinggalkan? Apakah globalisasi tidak akan lagi menjadi jurus andalan untuk mendorong kemajuan negeri?" tambah Hartadi.
Hartadi menjelaskan,
pilihan atas strategi ini tidak berarti kita harus menomorduakan pilihan
strategi kebijakan yang lain. Lebih jauh lagi, sebagai suatu strategi kebijakan dalam jangka panjang, kekuatan permintaan domestik semata tidak akan mampu mewujudkan
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.
"Hanya kekuatan permintaan domestik yang mampu diimbangi oleh sisi produksi (penawaran) yang dapat membawa perekonomian mencapai pertumbuhan tinggi tanpa harus mengorbankan stabilitas harga," pungkasnya.
"Hanya kekuatan permintaan domestik yang mampu diimbangi oleh sisi produksi (penawaran) yang dapat membawa perekonomian mencapai pertumbuhan tinggi tanpa harus mengorbankan stabilitas harga," pungkasnya.
Dengan data diatas dan
penjelasan dari BI bukan tidak mungkin Indonesia, dalam lima tahun kedepan bisa
maju dan berkembang dengan pesat.
Harapan yang
selalu terucap dan tak henti-hentinya kita sampaikan adalah semoga bapak
presiden selanjutnya dapat semakin memajukan perekonomian Indonesia. Presiden
yang selanjutnya harus dapat merangkul semua rakyat dari preman sampai
pengusaha. Mengajak rakyat untuk berwirausaha, membuka peluang usaha untuk
kesejahteraan bangsa. Karena dengan adanya lapangan usaha baru yang dibuat
masyarakat, mereka sudah membantu mengurangi pengangguran, menambah komoditas
produk di Indonesia, otomatis juga akan mendorong perkembangan perekonomian
Indonesia. Presiden yang selanjutnya juga diharapkan dapat menekan utang
negara, mengatur APBN dengan baik agar tidak bergantung dari pinjaman
negara lain.
Entah ini akan dapat
dilakukan atau tidak, tapi saya dan mungkin seluruh masyarakat berharap
presiden yang berikutnya dapat benar-benar memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya,
dengan tidak pandang bulu, presiden harus menghukum dengan tegas
koruptor-koruptor yang memakan uang rakyat, dan merugikan negara. Uang yang
seharusnya dapat menutupi utang luar negeri, dan mensubsidi rakyat tidak mampu
malah diambil oleh tangan-tangan tidak bertanggung jawab. Ini bukanlah tugas
yang mudah, maka presiden harus dibantu oleh lembaga independen KPK, kepolisian,
kejaksaan, dan juga kita sebagai masyarakat harus memberi bantuan agar kinerja
Presiden dapat maksimal.
Seluruh masyarakat
Indonesia, Indonesia sudah memasuki masa darurat. Bukan saatnya untuk
bermain-main lagi, ini bukan lagi masa
coba-coba pemimpin ini dan itu. Rakyat harus sudah dapat menjatuhkan pilihannya
pada pemimpin yang tepat, pemimpin yang dapat membawa Indonesia memasuki
gerbang kemerdekaan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan
makmur.
Referensi:
http://taruma-ismaya.blogspot.com/2012/01/pertumbuhan-ekonomi-indonesia-untuk.html,
http://finance.detik.com/read/2009/04/15/112722/1115716/4/2/proyeksi-ekonomi-indonesia-5-tahun-ke-depan-versi-bi,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar