Kamis, 15 Mei 2014

Pandangan Indonesia 5 Tahun Kedepan



Pandangan Indonesia 5 Tahun Kedepan


Memilih tema bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Tema yang diangkat akan menentukan keseluruhan isi dan tingkat kesulitan tersebut. Tentu saja, setiap tema selalu memberi informasi tersendiri bagi pembacanya. Pada kesempatan kali ini kita mengangkat tema “Indonesia 5 Tahun Kedepan”. Ya, agaknya tema ini yang paling tepat jika mengingat tema utama yang digagas adalah “Ekspresikan Idemu Untuk Indonesia”. Ide-ide kita sebagai seorang masyarakat awam akan kita tuangkan dalam artikel ini. Ide-ide dan harapan yang mungkin terdengar terlalu mengada-ada bagi sebagian orang diluar sana. Sebagai masyarakat awam, tentu saja sangat banyak aspirasi dan harapan yang kita berikan pada pemerintah. Aspirasi itu yang akhirnya membuat kita berani berspekulasi tentang Indonesia di hari esok. Berharap bahwa pemerintah sungguh-sungguh mendengar aspirasi kita. Berharap pemerintah yang berkuasa adalah sosok pemerintah yang selama ini kita dambakan dan harapkan. Mengingat Pemilu Presiden tinggal menghitung hari, mudah-mudahan artikel ini dapat mewakili pandangan setiap masyarakat Indonesia terhadap Bapak Presiden yang selanjutnya akan menjabat.
Sebelum membahasnya lebih lanjut, ada baiknya kita mengingat pencapaian-pencapaian bapak Susilo Bambang Yudhoyono selaku Presiden RI saat ini. Selaku seorang presiden, beliau telah melewati banyak waktu suka maupun duka. Dari dipuji banyak orang sampai dimaki-maki. SBY berhasil mengembangkan perekonomian Indonesia di tahun 2010 seiring pemulihan ekonomi dunia pasca krisis global di tahun 2008-2009. Pada masa pemerintahannya juga kedaulatan rakyat dapat terlihat jelas, dimana rakyat dapat memilih langsung calon wakil rakyat melalui Pemilu, dan berperan aktif dalam pemerintahan.
Kebijakan SBY untuk menaikkan harga BBM dinilai semakin memiskinkan rakyat. Lonjakan harga BBM memicu terjadinya inflasi, meskipun memang sudah seharusnya hal ini dilakukan untuk menghadapi tekanan APBN. Efek inflasi sangat terlihat dari kenaikan biaya transportasi dan harga bahan makanan . Berdasarkan janji kampanye, pemerintahan SBY belum mampu memenuhi target pertumbuhan ekonomi di atas 6,6% dan menyejahterakan rakyat. Dengan ini, dapat disimpulkan bahwa rakyat miskin bukannya berkurang malah akan semakin bertambah tiap tahunnya. Namun, kita tidak dapat menilai hanya dari satu sisi saja, melainkan dari segala aspek kehidupan yang sudah dikelola Bapak SBY. Sehingga, dapat dikatakan bahwa Bapak SBY telah menuntaskan tugasnya dengan baik dan patut diberikan apresiasi dari masyarakat.
Sangat banyak harapan dan tugas yang dipikul bapak presiden kita selanjutnya. Bapak Presiden yang selanjutnya haruslah mempunyai wibawa, yang benar-benar mencintai negara, bangsa, dan tanah air sehingga rela mengusahakan yang terbaik demi kesejahteraan ibu pertiwi. Saya sebagai mahasiswa, sesungguhnya sangat merindukan sosok pemimpin yang bisa merubah sistem pendidikan di Indonesia. Saya sangat iri terhadap sistem pendidikan negara-negara Eropa, apalagi di Finlandia. Pemerintahnya benar-benar memfokuskan setiap anak untuk mempelajari pelajaran yang mereka sukai, dan yang mereka kuasai. Hanya satu yang menjadi mata pelajaran wajib yaitu Bahasa Finlandia. Para pelajar Finlandia tahu betul bakat dan keahlian yang perlu mereka asah, dengan begitu mereka sudah tahu pasti akan jadi apa mereka kelak. Pemerintahnya juga memberikan fasilitas yang benar-benar memadai agar para pelajar dapat mengembangkan ilmu pengetahuan mereka dengan baik agar kelak dapat memajukan negaranya. Sistem pendidikan Indonesia menetapkan wajib belajar 9 tahun yang sekarang sudah dinaikkan menjadi 12 tahun, sebagai standard belajar. Mayoritas sekolah di Indonesia mewajibkan seorang anak mempelajari semua mata pelajaran, baik yang disukainya maupun tidak. Yang kalau di total seorang anak harus mempelajari ± 16 mata pelajaran yang masing-masing memiliki KKM(standar nilai), tugas, dan ulangannya tersendiri. Tidak bisakah presiden berikutnya membuat suatu pembaharuan pada sistem pendidikan Indonesia. Jadi setidaknya seorang anak yang menguasai Biologi tidak harus mendalami pelajaran Geografi. Jadi Indonesia dapat memunculkan bibit-bibit ilmuwan maupun seniman profesional sedini mungkin.
·        Meneropong Perkembangan Ekonomi Indonesia Ke Depan
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai proses perubahan kondisi perekonomian suatu Negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode waktu tertentu.
Pertumbuhan ekonomi dapat pula diartikan sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan factor – factor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya.
Sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia dikategorikan berupa jumlah penduduk yang besar dan sumber daya alam yang melimpah.Namun dalam beberapa tahun terakhir sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia juga berasal dari biaya modal yang semakin murah. Sumber pertumbuhan yang lain berupa reformasi kebijakan yang pada akhirnya akan lebih memberikan kesempatan kepada dunia usaha untuk berkembang lebih baik. Terlebih lagi dengan tetap positifnya pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa krisis global ini, perhatian dari berbagai investor di seluruh dunia tertuju kepada Indonesia.
Saat ini kita sebagai bangsa Indonesia sangat optimis bahwa pertumbuhan ekonomi di negara kita akan meningkat dari tahun ke tahun, sehingga pembangunan ekonomi bisa terlaksana dengan baik di masa yang akan datang.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam lima tahun mendatang dapat mencapai dua digit dengan didukung sumber daya alam dan juga sumber daya manusia dalam tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi.
Karena komoditas – komoditas barang yang diekspor keluar negeri dalam kurung lima tahun ini meningkat, dan investasi – investasi jangka panjang dari pasar domestik maupun pihak asing yang masuk ke Indonesia cukup untuk membuka lapangan kerja baru. Dengan terbukanya lapangan kerja baru diharapkan mendorong daya beli masyarakat sehingga angka pengangguran menurun.
Hal ini diuntungkan karena dipasar Eropa dan Amerika sedang mengalami kelesuan dan sudah diperkirakan akan stagnan di posisi tersebut, dan memberi prospek besar bagi Indonesia untuk meningkatkan produksinya.
APBN Perubahan 2011 menetapkan asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 6,5 persen, sementara dalam RAPBN 2012 diusulkan asumsi sebesar 6,7 persen.
Dan ditunjang oleh sumber daya alam berupa batubara dan tambangnya selain itu pula kekayaan laut peluang Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya tidak sesulit di Negara lain, Namun tata kelolanya yang belum maksimal sampai saat ini.
 Indonesia juga masih menerapkan tingkat suku bunga yang tinggi di mana BI rate mencapai 6,75 persen, sedang negara Eropa dan Amerika Serikat dalam dua tahun kedepan masih menerapkan suku bunga rendah.
Karena itu pasar Indonesia masih tetap merupakan pasar yang menarik yang mendorong pelaku asing terus menempatkan dananya di pasar uang maupun pasar saham.
Apabila dari sektor Riil membaik akan mempengaruhi perkembangan sektor non Riil pula, dan pembangunan ekonomi akan terlaksana dengan baik dimasa mendatang.



·        Proyeksi Ekonomi Indonesia 5 Tahun ke Depan Versi BI


Perekonomian Indonesia diperkirakan mengalami tekanan yang cukup kuat di tahun 2009, seiring terjadinya krisis global. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 6,1% sebagaimana diraih tahun 2008, Indonesia masih butuh beberapa tahun lagi. Demikian laporan dari "Outlook Ekonomi Indonesia 2009-2014" yang dirilis Bank Indonesia,Rabu(15/4/2009).

BI dalam laporan tersebut menjelaskan, meskipun diperkirakan akan mengalami tekanan yang cukup kuat pada tahun 2009, namun dalam jangka menengah perekonomian diperkirakan akan tetap bergerak dalam lintasan pertumbuhan ekonomi yang makin tinggi dengan laju inflasi yang tetap terkendali.

Menurut Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi 6,1% diperkirakan baru bisa dicapai lagi pada tahun 2014. Proyeksi pertumbuhan ekonomi versi BI dalam 5 tahun ke depan adalah:
  • Tahun 2009: 3,5-4,5%
  • Tahun 2010: 4,5-5,5%
  • Tahun 2011: 5-6%
  • Tahun 2012: 5,4-6,4%
  • Tahun 2013: 5,7-6,7%
  • Tahun 2014: 6-7%.
Namun untuk inflasi di Indonesia diperkirakan bisa semakin terkendali. Perkiraan inflasi versi BI dalam 5 tahun ke depan adalah:
  • Tahun 2009: 5-7%
  • Tahun 2010: 6-7%
  • Tahun 2011: 5,1-6,1%
  • Tahun 2012: 4,5-5,5%
  • Tahun 2013: 4,5-5,4%
  • Tahun 2014: 4-5%.
Laporan itu menjelaskan, permintaan domestik diperkirakan akan tetap menjadi kekuatan utama pertumbuhan ekonomi, sementara kinerja ekspor juga akan kembali mengalami penguatan sejalan dengan mulai bangkitnya perekonomian global pada tahun 2010. Berdasarkan asesmen yang dilakukan, lintasan pemulihan ekonomi (recovery path) dunia, yang dimotori oleh negara-negara maju, diperkirakan akan mengikuti pola "U-shape" secara kuartalan, namun secara tahunan akan cenderung "V-shape".
Penguatan sisi permintaan domestik ini mampu diimbangi dengan meningkatnya daya dukung kapasitas perekonomian, sehingga mampu menjaga kecukupan di sisi produksi. Terjaganya keseimbangan antara sisi permintaan dan penawaran inilah yang merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan perekonomian mampu terus tumbuh tanpa harus mengorbankan stabilitas harga.
Meskipun demikian, tekanan yang cukup kuat terhadap perekonomian pada tahun 2009 menyebabkan akselerasi pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang akan cenderung terhambat, sehingga secara umum proyeksi perekonomian ini mengalami penyesuaian ke bawah dibandingkan proyeksi sebelumnya. Deputi Gubernur BI Hartadi A Sarwono dalam sambutan laporan ini menyatakan, salah satu poin penting yang disampaikan dalam IEO Edisi ini adalah ditemukannya indikasi karakteristik perekonomian nasional yang mengarah pada domestic-demand led growth
"Hal ini diyakini merupakan salah satu penyebab lebih kuatnya daya tahan perekonomian terhadap kejutan eksternal belakangan ini. Temuan ini memberi implikasi kebijakan yang sangat serius karena berdasarkan karakteristik perekonomian yang semacam ini, arah kebijakan ekonomi  dengan  demikian harus diarahkan untuk tetap menjaga ukuran pasar (market size) dan daya beli masyarakat," ujar Hartadi. Menurutnya, hasil  tersebut  akan  mengejutkan  karena  strategi export led growth selama ini telah terbukti sebagai resep ampuh di kawasan Asia dan Indonesia sedang berupaya keras untuk menggunakan resep yang sama.?  "Apakah  dengan  demikian kita harus kembali kepada strategi import substitution yang telah lama kita tinggalkan? Apakah globalisasi tidak akan lagi menjadi jurus andalan untuk mendorong kemajuan negeri?" tambah Hartadi.
Hartadi menjelaskan, pilihan atas strategi ini tidak berarti kita harus menomorduakan pilihan strategi  kebijakan yang lain. Lebih  jauh  lagi, sebagai  suatu strategi  kebijakan  dalam  jangka panjang, kekuatan  permintaan  domestik semata tidak akan mampu mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.
"Hanya kekuatan permintaan domestik yang mampu diimbangi oleh sisi produksi (penawaran) yang dapat membawa perekonomian mencapai pertumbuhan tinggi tanpa harus mengorbankan stabilitas harga," pungkasnya.
Dengan data diatas dan penjelasan dari BI bukan tidak mungkin Indonesia, dalam lima tahun kedepan bisa maju dan berkembang dengan pesat.
Harapan yang selalu terucap dan tak henti-hentinya kita sampaikan adalah semoga bapak presiden selanjutnya dapat semakin memajukan perekonomian Indonesia. Presiden yang selanjutnya harus dapat merangkul semua rakyat dari preman sampai pengusaha. Mengajak rakyat untuk berwirausaha, membuka peluang usaha untuk kesejahteraan bangsa. Karena dengan adanya lapangan usaha baru yang dibuat masyarakat, mereka sudah membantu mengurangi pengangguran, menambah komoditas produk di Indonesia, otomatis juga akan mendorong perkembangan perekonomian Indonesia. Presiden yang selanjutnya juga diharapkan dapat menekan utang negara,  mengatur APBN dengan baik agar tidak bergantung dari pinjaman negara lain.
Entah ini akan dapat dilakukan atau tidak, tapi saya dan mungkin seluruh masyarakat berharap presiden yang berikutnya dapat benar-benar memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya, dengan tidak pandang bulu, presiden harus menghukum dengan tegas koruptor-koruptor yang memakan uang rakyat, dan merugikan negara. Uang yang seharusnya dapat menutupi utang luar negeri, dan mensubsidi rakyat tidak mampu malah diambil oleh tangan-tangan tidak bertanggung jawab. Ini bukanlah tugas yang mudah, maka presiden harus dibantu oleh lembaga independen KPK, kepolisian, kejaksaan, dan juga kita sebagai masyarakat harus memberi bantuan agar kinerja Presiden dapat maksimal.
Seluruh masyarakat Indonesia, Indonesia sudah memasuki masa darurat. Bukan saatnya untuk bermain-main lagi, ini bukan lagi  masa coba-coba pemimpin ini dan itu. Rakyat harus sudah dapat menjatuhkan pilihannya pada pemimpin yang tepat, pemimpin yang dapat membawa Indonesia memasuki gerbang kemerdekaan  Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.


Referensi:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar