Penduduk,
Masyarakat, dan Kebudayaan
Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan. Ketiga elemen ini merupakan tiga hal yang
tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sosial. Misalnya saja, suatu sekumpulan
orang-orang yang menetap disuatu daerah tertentu adalah suatu penduduk, apabila
dalam jangka waktu panjang memiliki unsur-unsur yang mengatur perilaku
kehidupan penduduk tersebut maka itulah yang disebut masyarakat. Sedangkan
suatu hasil yang tercipta yang menjadi idenditas dari masyarakat tersebut
menciptakan suatu kebudayaan. Sekelompok masyarakat yang lebih maju baik dari
segi sosial ataupun budaya bisa menjadi daya tarik sendiri bagi masyarakat lain
yang berada dibawahnya. Hal inilah yang menjadi dasar terjadinya perpindahan
penduduk. Pertumbuhan penduduk disuatu tempat tidak hanya dikarenakan angka
kelahiran akan tetapi juga bisa dikarenakan adanya perpindahan penduduk
tersebut.
Dampak dari
pertumbuhan penduduk inilah akan semakin ketatnya persaingan untuk
mempertahankan hidup di daerah tersebut. Misalnya saja pertumbuhan penduduk
tidak dibarengi dengan pertumbuhan lapangan pekerjaan, maka tingkat
pengangguran akan semakin banyak dan bisa membuat taraf hidup didalam
masyarakat tersebut menjadi rendah. Akibatnya akan muncul budaya baru yang
lebih kearah negatif contohnya adalah premanisme, pemalakan, jambret, dan juga
pengemis dan lain-lain. Akan tetapi apabila pertumbuhan penduduk tersebut
dibarengi dengan banyaknya lapangan pekerjaan yang tersedia, maka kesejahteraan
sosial akan terwujud dan tentunya bisa terjadi munculnya budaya – budaya baru
yang lebih kearah positif. Contohnya tari topeng yeng berada di daerah Cirebon,
masyarakat mengadakan tersebut agar bisa mencintai budaya sendiri dan juga
menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat, selain itu contoh positif lainnya
adalah bisa dengan meningkatnya tingkat kepedulian masyarakat baik itu untuk
diri sendiri, orang lain, ataupun lingkungan sekitar.
Perpindahan penduduk bisa mengakibatkan terjadinya akulturasi budaya, misalnya
saja akulturasi budaya barat. Akulturasi budaya bisa memberikan dampak positif
ataupun negatif tergantung dari bagaimana masyarakat tersebut menyikapinya.
Kebanyakan yang terjadi di Indonesia, budaya yang menjadi idenditas masyarakat
tersebut lama kelamaan malah menjadi pudar dikarenakan masuknya budaya asing baru
yang menurut mereka lebih “superior”. Padahal mereka tidak sadar bahwa yang
terpenting adalah melestarikan budaya yang sudah menjadi idenditas masyarakat
mereka. Contohnya saja apabila ada budaya amerika latin yang masuk ke negara
kita, mungkin dari segi teknologi bisa menjadi panutan karena dengan teknologi
tersebut bisa membuat masyarakat menjadi lebih produktif. Tetapi apabila
dilihat dari attitude/tingkah laku yang lebih “bebas”, hal ini bisa menyebabkan
pudarnya moral dan tingkah laku yang baik dalam hidup bermasyarakat. Apabila
kita menyikapinya secara dewasa, akulturasi budaya terhadap budaya asing tidak
sepenuhnya memberikan dampak buruk, buruk apabila yang diambil adalah yang
negatifnya saja. Akan lebih baik apabila yang diambil adalah dampak positifnya
dan dampak negatifnya ditinggalkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar