Jumat, 28 November 2014

Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan



Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan
            Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan. Ketiga elemen ini merupakan tiga hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sosial. Misalnya saja, suatu sekumpulan orang-orang yang menetap disuatu daerah tertentu adalah suatu penduduk, apabila dalam jangka waktu panjang memiliki unsur-unsur yang mengatur perilaku kehidupan penduduk tersebut maka itulah yang disebut masyarakat. Sedangkan suatu hasil yang tercipta yang menjadi idenditas dari masyarakat tersebut menciptakan suatu kebudayaan. Sekelompok masyarakat yang lebih maju baik dari segi sosial ataupun budaya bisa menjadi daya tarik sendiri bagi masyarakat lain yang berada dibawahnya. Hal inilah yang menjadi dasar terjadinya perpindahan penduduk. Pertumbuhan penduduk disuatu tempat tidak hanya dikarenakan angka kelahiran akan tetapi juga bisa dikarenakan adanya perpindahan penduduk tersebut.
       Dampak dari pertumbuhan penduduk inilah akan semakin ketatnya persaingan untuk mempertahankan hidup di daerah tersebut. Misalnya saja pertumbuhan penduduk tidak dibarengi dengan pertumbuhan lapangan pekerjaan, maka tingkat pengangguran akan semakin banyak dan bisa membuat taraf hidup didalam masyarakat tersebut menjadi rendah. Akibatnya akan muncul budaya baru yang lebih kearah negatif contohnya adalah premanisme, pemalakan, jambret, dan juga pengemis dan lain-lain. Akan tetapi apabila pertumbuhan penduduk tersebut dibarengi dengan banyaknya lapangan pekerjaan yang tersedia, maka kesejahteraan sosial akan terwujud dan tentunya bisa terjadi munculnya budaya – budaya baru yang lebih kearah positif. Contohnya tari topeng yeng berada di daerah Cirebon, masyarakat mengadakan tersebut agar bisa mencintai budaya sendiri dan juga menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat, selain itu contoh positif lainnya adalah bisa dengan meningkatnya tingkat kepedulian masyarakat baik itu untuk diri sendiri, orang lain, ataupun lingkungan sekitar.
            Perpindahan penduduk bisa mengakibatkan terjadinya akulturasi budaya, misalnya saja akulturasi budaya barat. Akulturasi budaya bisa memberikan dampak positif ataupun negatif tergantung dari bagaimana masyarakat tersebut menyikapinya. Kebanyakan yang terjadi di Indonesia, budaya yang menjadi idenditas masyarakat tersebut lama kelamaan malah menjadi pudar dikarenakan masuknya budaya asing baru yang menurut mereka lebih “superior”. Padahal mereka tidak sadar bahwa yang terpenting adalah melestarikan budaya yang sudah menjadi idenditas masyarakat mereka. Contohnya saja apabila ada budaya amerika latin yang masuk ke negara kita, mungkin dari segi teknologi bisa menjadi panutan karena dengan teknologi tersebut bisa membuat masyarakat menjadi lebih produktif. Tetapi apabila dilihat dari attitude/tingkah laku yang lebih “bebas”, hal ini bisa menyebabkan pudarnya moral dan tingkah laku yang baik dalam hidup bermasyarakat. Apabila kita menyikapinya secara dewasa, akulturasi budaya terhadap budaya asing tidak sepenuhnya memberikan dampak buruk, buruk apabila yang diambil adalah yang negatifnya saja. Akan lebih baik apabila yang diambil adalah dampak positifnya dan dampak negatifnya ditinggalkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar