Standar Teknik
Standar
Teknik adalah serangkaian eksplisit persyaratan yang harus dipenuhi
oleh bahan, produk, atau layanan. Jika bahan, produk atau jasa gagal
memenuhi satu atau lebih dari spesifikasi yang berlaku, mungkin akan
disebut sebagai berada di luar spesifikasi. Sebuah standard teknik dapat
dikembangkan secara pribadi, misalnya oleh suatu perusahaan, badan
pengawas, militer, dll: ini biasanya di bawah payung suatu sistem
manajemen mutu .Mereka juga dapat dikembangkan dengan standar organisasi
yang sering memiliki lebih beragam input dan biasanya mengembangkan
sukarela standar : ini bisa menjadi wajib jika diadopsi oleh suatu
pemerintahan, kontrak bisnis, dll.Istilah standard teknik yang digunakan
sehubungan dengan lembar data (atau lembar spec).
Dalam
rekayasa, manufaktur, dan bisnis, sangat penting bagi pemasok, pembeli,
dan pengguna bahan, produk, atau layanan untuk memahami dan menyetujui
semua persyaratan. Standard teknik adalah jenis sebuah standar yang
sering dirujuk oleh suatu kontrak atau dokumen pengadaan. Ini
menyediakan rincian yang diperlukan tentang persyaratan khusus. Standard
teknik dapat ditulis oleh instansi pemerintah, organisasi standar
(ASTM, ISO, CEN, dll), asosiasi perdagangan, perusahaan, dan lain-lain.
Standar Manajemen
Adopsi
sistem manajemen mutu hendaknya suatu keputusan strategis suatu
organisasi. Desain dan penerapan sistem manajemen mutu organisasi
dipengaruhi oleh
· lingkungan organisasi sendiri, perubahan dalam lingkungan tersebut, dan risiko yang terkait dengan lingkungan tersebut,
· kebutuhan yang berbeda,
· sasaran khusus
· produk yang disediakan,
· proses yang digunakan,
· ukuran dan struktur organisasi
Standar
ini tidak bermaksud untuk menyeragamkan struktur sistem manajemen mutu
atau keseragaman dokumentasi. Persyaratan sistem manajemen mutu yang
ditetapkan dalam Standar ini melengkapi persyaratan untuk produk.
Informasi bertanda “CATATAN” adalah untuk memandu dalam pemahaman dan
penjelasan persyaratan yang bersangkutan. Standar ini dapat digunakan
oleh pihak internal dan eksternal termasuk lembaga sertifikasi untuk
menilai kemampuan organisasi dalam memenuhi persyaratan pelanggan,
regulasi dan peraturan perundangan yang berlaku untuk produk dan
persyaratan organisasi sendiri. Dasar-dasar manajemen mutu yang
dinyatakan dalam ISO 9000 dan ISO 9004 telah dipertimbangkan dalam
pengembangan Standar ini.
Contoh Penerapan
Salah
satu contoh penerapannya adalah pada salah satu jurnal ilmiah tentang
penerapan standar sistem manajemen mutu (ISO) 9001:2008 pada kontraktro
PT. Tunas Jaya Sanur. Dari hasil analisis penerapan sistem manajemen
mutu ISO 9001:2008 pada proyek Pembangunan Apartment & Shopping
Arcade Sea Sentosa Hotel oleh PT. Tunas Jaya Sanur, dapat disimpulkan
bahwa
· Tingkat
penerapan ISO 9001:2008 PT. Tunas Jaya Sanur pada proyek Pembangunan
Apartment & Shopping Arcade Sea Sentosa Hotel sebesar 85,69%
termasuk dalam kategori baik sekali (81% sampai dengan 100%).
· Faktor-faktor
yang menjadi kendala dalam penerapan sistem manajemen mutu ISO
9001:2008 adalah faktor tenaga kerja (SDM), metode atau prosedur kerja,
material, dan form atau dokumen tidak mencapai 100%.
Sumber:
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjugY-jooXUAhXHwI8KHURcBzsQFghAMAU&url=http%3A%2F%2Fojs.unud.ac.id%2Findex.php%2Fjieits%2Farticle%2Fdownload%2F509
Tidak ada komentar:
Posting Komentar